Pages

Sabtu, 26 Januari 2013

Global Positioning System"GPS"


Global Positioning System

Apa itu GPS?
GPS (Global Positioning System) adalah sistem navigasi yang berbasiskan satelit  yang saling berhubungan yang berada di orbitnya. Satelit-satelit itu milik Departemen  Pertahanan  (Departemen of Defense) Amerika Serikat yang pertama kali diperkenalkan  mulai tahun 1978 dan pada tahun 1994 sudah memakai 24 satelit.  Untuk dapat mengetahui posisi seseorang maka diperlukan alat yang diberinama  GPS reciever yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari satelit GPS. Posisi di  ubah menjadi titik yang dikenal dengan nama Way-point  nantinya akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari posisi seseorang atau suatu lokasi kemudian di layar pada peta elektronik.
Perangkat GPS (biasanya merupakan perangkat khusus, bukan ponsel) menentukan lokasi dari minimal 3 satelit yang membentuk kawasan segitiga dengan mencari longitude, latitude, dan data lainnya yang diperlukan
Satelit GPS tidak mentransimisikan informasi posisi Anda, yang ditransmisikan satelit adalah posisi satelit dan jarak penerima GPS Anda dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS Anda dan hasilnya ditampilkan kepada Anda. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan.
Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima diselutuh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi.
Tiap satelit mengitari bumi kira-kira sekali dalam 12 jam dengan kecepatan sekitar 11.000 kilometer per jam. Satelit GPS mempunyai panel-panel pengumpul tenaga Matahari untuk membangkitkan energy listrik yang diperlukannya. Selain itu juga ada baterai yang menyimpan tenaga listrik dan mempergunakannya saat satelit tidak memperoleh sinar Matahari.
Satelit GPS pertama diluncurkan tahun 1978 dan konstelasi 24 satelit berhasil dilengkapi tahun 1994. Setelah itu satelit-satelit baru rutin diluncurkan untuk meng-upgrade satelit lama atau mengganti satelit yang rusak atau tidak berfungsi lagi. Tiap satelit mentransmisikan data navigasi dalam sinyal CDMA (Code Division Multiple Access)- sama seperti jenis sinyal untuk telepon selular CDMA. Sinyal CDMA menggunakan kode pada transmisinya sehingga penerima GPS tetap bisa mengenali sinyal navigasi GPS walaupun ada gangguan pada frekuens yang sama. Frekuensi yang digunakan adalah L1 (1575,42 MHz) dan L2 (1227,6 MHz).
Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan masing-masing memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda.  Tipe alat GPS pertama adalah tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah, sekitar 1 - 4 juta rupiah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai 3 sampai 6 meter.  Tipe alat  yang kedua adalah tipe geodetik single frekuensi (tipe pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter. Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika.  Harga receiver tipe geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya.
Tipe navigasi atau handheld,  pada umumnya digunakan pada bidang militer atau untuk keperluan navigasi. Seperti penentuan posisi untuk perang, seperti menuntun arah bom, atau mengertahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menentukan pergerakan pasukan.Sedangkan untuk keperluan navigasi digunakan sama layaknya seperti kompas. Beberapa kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Setiap GPS pasti memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan tentunya. Pada GPS tipe navigasi seperti ini memiliki kekurangan seperti tingkat ketelitian yang sangat rendah. Yatu hanya mencapai 3-6 meter, yang artinya apabila alat tersebut menunjukkan suatu titik, maka titik tersebut berada sekitar 3 sampai 6 meter disekitarnya. Jadi belum presisi, namun karena alat ini biasanya hanya digunakan untuk keperluan militer dan penunjuk arah, maka tidak masalah. Karena selain itu GPS ini memiliki kelebihan yaitu ringan, mudah dibawa-bawa, mudah digunakan karena tidak memerlukan pemahaman tingkat tinggi, dan murah. Bagi para pemula, dan pengguna dengan tujuan navigasi penggunaan GPS tipe navigasi sudah cukup.
Perlu diketahui, dalam setiap penentuan posisi atau pengukruan pasti mengandung kesalahan, dan GPS pun tidak luput dari kesalahan. Dan sumber kesalahan itu pada beberapa kesalahan komponen sistem yang akan mempengaruhi ketelitian hasil posisi yang diperoleh.  Kesalahan-kesalahan tersebut contohnya kesalahan orbit satelit, kesalahan jam satelit, kesalahan jam receiver, kesalahan pusat fase antena, dan multipath. Hal-hal lainnya juga ada yang mengiringi kesalahan sistem seperti efek imaging, dan noise.   Kesalahan ini dapat dieliminir salah satunya dengan menggunakan teknik differencing data.
*CARILAH SUMBER LAIN KARENA KAMI TIDAK MEMBATASI ILMU J
Artikel lain bisa di cari di sini
dan masih banyak lagi
Selamat membuat essay…!!!!

4 comments:

Blogroll

Keluarga Mahasiswa Teknik Geodesi UGM. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

CONTACT PERSONS

1. Adib (081937927004)
2. Dessy (085640737043)
3. Fina (085643253946)


ADMIN / PENGELOLA BLOG INI

1. ADITYA S (085727799633)
2. NANA (081229463302)

Sample text

Social Icons

About Me

Jelajah Jogjakarta 2013 (Jejak 2013) adalah perlombaan tracking GPS yang diadakan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Geodesi UGM dengan peserta siswa dan siswi SMA SE INDONESIA

Featured Posts

About Us